Sebuah Cerita Tentang Vape dan Vitamin E
Table of Contents
Ini adalah sebuah pukulan besar kepada komunitas vape di seluruh dunia termasuk Indonesia. Berita mulai bermunculan dan membuat banyak pihak gelisah termasuk di dalamnya para vaper dan mungkin kamu sendiri.
Hari ini kamu akan membaca laporan VapingJKT untuk para vaper dan juga non-vaper yang ingin mengerti apa yang sebenarnya tengah terjadi.
Vape Sebuah Misi Mulia untuk Para Perokok
Apa yang dimulai dari keinginan sederhana Hon Lik seorang apoteker obat tradisional untuk memiliki alternatif rokok yang lebih sehat telah berubah menjadi sebuah fenomena global.Menurut WHO, di tahun 2018 lebih dari 41 juta orang di dunia merupakan pengguna vape.
Vape diciptakan untuk membantu perokok berhenti dari kebiasaan buruknya dengan bertransisi menggunakan produk pengganti yang lebih aman. Tidak ada yang dibakar di vape, karena yang terjadi adalah proses penguapan liquid untuk kemudian dihirup.
Nikotin – Tidak Seperti yang Kamu Bayangkan
Daun tembakau murni mengandung nikotin.Tapi apakah nikotin menyebabkan kanker? Sampai saat ini tidak ada penelitian yang mengatakan demikian. Walaupun ada penelitian yang mengatakan bahwa nicotine membuat tubuh lebih rentan (serentan apa tidak terlalu jelas, hanya lebih rentan) terhadap kanker.
At present, it is not possible to draw a conclusion whether nicotine itself may act as a complete carcinogenNikotin membuat kamu ketagihan tapi bukanlah penyebab kanker. Selain nikotin, terkadang ditemukan juga cadium dan timbal (penyebab kanker) di tanah tempat tembakau tumbuh. Tapi tidak jelas apakah cadium dan timbal juga ditemukan dalam di daun tembakau.
Institute for Cancer Research Oslo
Nikotin sendiri tidak akan membunuh kamu, tapi ketika kita membicarakan produk nikotin seperti rokok kita sedang membicarakan banyak zat kimia lagi yang ditambahkan ke dalam rokok.
Di titik ini, rokok bukan saja tembakau yang mengandung nikotin namun juga zat-zat lain yang berpotnesi membahayakan, tapi bahkan ini bukan bagian yang paling berbahaya.
Begitu kamu nyalakan rokok dan menariknya, kamu sedang menciptakan sampai dengan 4000 zat yang tadinya tidak ada.
Tapi mari kita mundur sebentar.
Halo Nitrosamine!
Ketika tembakau dibakar dan dihisap, rasanya akan cukup kuat dan keras ditenggorokan (harsh throat hit). Untuk mengurangi ini tembakau akan dijemur dulu dan terkadang melalui proses lain untuk menambah aroma.Satu masalah besar, proses curing (penjemuran) ini menghasilkan tobbaco-specific Nitrosamines, yang dalam bahasa mudahnya adalah proses penjemuran daun tembakau menghasilkan bahan penyebab kanker.
Nitrosamine sendiri sebenarnya ditemukan di udara, makanan dan juga air, jadi kita sebenarnya sudah mengkonsumsinya sejak lama.
Namun sementara penelitian tentang nitrosamine masih berlangsung, nitrosamine yang tercipta dari proses penjemuran tembakau hanya ditemukan ditembakau itu mengapa disebut tobacco-speciffic nitrosamines.
Nitrosamine khusus yang hanya terdapat ditembakau ini sudah terbukti menimbulkan kanker di laboratorium dengan tikus sebagai percobaannya. Namun karena tidak pernah diuji langsung kepada manusia maka tidak dapat dibuktikan bahwa efeknya akan sama.
Jadi itulah nitrosamine, sebuah zat penyebab kanker yang sudah terdapat sebelum rokok dibakar.
Perlu kamu ketahui, menurut penelitian yang dilakukan tahun 2010, nitrosamin juga ditemukan di beberapa eliquid yang diuji (2 dari 10 eliquid yang diuji mengandung nitrosamin), namun dalam jumlah yang kecil.
Nitrosamine masih diizinkan (karena tidak bisa dihindari 100%) selama di bawah 60ppb (parts per billion) di Amerika dan 30ppb di Inggris.
Berapa jumlah nitrosamines yang ditemukan di eliquid vape? Hanya 8ppb, masih jauh di bawah batas aman.
Bagaimana dengan rokok? Dengan sangat mengagetkan sekitar 5000-1400x lipat dibandingkan dengan eliquid.
Ketika Kamu Menyalakan Rokok
Sampai sini kita sudah tahu bahwa:- Nikotin sendiri tidak menyebabkan kanker
- Proses penjemuran tembakau menciptakan tobacco-specific Nitrosamines yang merupakan bahan penyebab kanker.
Tapi ini akan berubah dengan cepat ketika kamu menyalakan rokok. Ketika proses pembakaran terjadi, akan ada 4000 zat yang tercipta dan 60 zat di antaranya teridentifikasi sebagai karsinogen (penyebab kanker).
Dari 1 menjadi 60 dalam waktu yang cepat karena proses pembakaran.
Kamu juga mungkin sudah mendengar tar, arsenic (racun tikus), ammonia (pembersih toilet), accetone (penghilang cat kuku) sampai dengan butaten (bahan bakar). Semua karsinogen ini tercipta dari proses pembakaran.
Nicotine Musuh Dalam Selimut
Dari semua zat yang tercipta atau di bawa oleh tembakau, nicotine sebenarnya tidak terlalu berbahaya.Nicotine dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan penyempitann arteri, namun perdebatan apakah ini akan terjadi secara signifikan masih terjadi.
Ada juga penelitian yang mengatakan bahwa nicotine mungkin membantu menciptakan pembuluh darah baru. Walaupun ini mungkin terdengar baik, namun sel kanker akan sangat terbantu dengan pembuluh darah baru karena ini berarti lebih banyak makanan untuk sel kanker bertumbuh.
Sisi menariknya adalah nikotin juga sedang dipelajari sebagai obat, untuk membantu mengatasi penyakit parkinson, alzheimer, ADHD, dan lainnya. Ini karena nicotine mempunyai efek terhadap otak yang dapat merangsang otak untuk menjadi lebih tenang atau sebaliknya lebih fokus, tergantung dari setiap individu.
Nicotine akan menempel di reseptor otak, tergantung dari reseptor yang ditempel dan faktor lainnya, ini dapat menyebabkan sel saraf mengirim informasi lebih cepat (focus) atau lebih lambat (tenang). Ini juga mengapa efeknya kepada setiap orang dapat berbeda.
Tapi khusus di rokok, nicotine adalah zat yang paling berbahaya. Ini terjadi karena nicotine menyebabkan ketergantungan, baik secara fisik maupun mental. Otak mendapatkan stimulus yang menyenangkan, dan otak menginginkannya lagi dari waktu ke waktu.
Ketergantungan ini membuat perokok kembali merokok dan menghisap puluhan zat berbahaya. Jadi orang meninggal karena berbagai zat berbahaya, namun alasan kenapa orang kembali lagi dan menelan begitu banyak zat berbahaya adalah nikotin.
Vape Datang Sebagai Penyelamat
Karena di vape tidak terjadi pembakaran maka zat-zat berbahaya yang sudah disebut di atas tidaklah tercipta.Nicotine di dalam vape juga tidak berasal langsung dari tembakau namun diciptakan secara sintesis sehingga tidak ada nitrosamine yang tercipta. Ini juga berarti secara prinsip nikotin sintesis sebenarnya bukan produk tembakau, karena tidak berasal dari daun tembakau secara langsung
Nikotin sintesis diciptakan tepat dengan struktur kimia nikotin murni, tidak seperti nikotin dari tembakau yang mungkin membawa zat lainnya.
Jadi Vape itu 100% Aman?
Tidak ada yang benar-benar tahu. Penelitian terus dilakukan dan walaupun beberapa sudah mengatakan bahwa vape 95% lebih aman dari rokok, tapi tidak ada yang tahu efek jangka panjangnya.Mengapa? Karena vape juga mulai populer dalam beberapa tahun ke belakang jadi belum cukup banyak data.
Can vaping damage your lungs? What we do (and don’t) knowNamun secara umum vape dianggap berbahaya oleh lembaga kesehatan dunia karena:
- Nicotine adalah zat yang membuat ketagihan dan faktanya adalah memang begitu.
- Vape dengan begitu banyak rasa menarik konsumen yang lebih muda untuk masuk ke dalam dunia nicotine dan lagi-lagi ini juga ada benarnya.
- Kecelakaan yang menyangkut vape seperti meledak bisa terjadi. YA ini benar sekali, walaupun sudah berkurang jauh karena kemajuan teknologi dan sangat kecil terjadi di pod system.
- Jika cairan vape tumpah ke badan atau tertelan maka dapat menyebabkan keracunan nicotine.
Namun perlu diingat bahwa ini adalah sebuah bentuk kampanye pengganti rokok, bukan untuk memulai menggunakan nicotine jika sebelumnya tidak menggunakan.
Tapi tentu saja akan ada korban yang salah paham dan inilah yang ditakutkan oleh sebagian besar praktisi kesehatan. Vape tidak dapat dipungkiri membantu banyak perokok namun juga mempermudah kalangan muda untuk mencobanya.
Sampai sini, vape masih menjadi perdebatan akan keamanannya sebagai pengganti rokok, terdapat pro dan kontra namun tahun demi tahun berlalu dengan cukup damai.
Tapi Semua Ini Berubah Dengan Cepat.
Masuklah CBD dan THC.Secara paralel penggunaan CBD dan THC semakin berkembang. CBD dan THC juga dipermudah dengan perkembangan vape karena dapat menggunakan mod (dengan tipe pen) yang kurang lebih sama.
CBD yang merupakan turunan dari kanabis sebenarnya tidak membuat teler, CBD kebanyakan digunakan untuk meredakan:
- Rasa sakit
- Epilepsi
- Insomnia
- Anxiety (penyakit kegelisahan)
Namun CBD bukanlah masalahnya, bahkan CBD sudah dilegalkan dibeberapa negara dan membantu orang dengan penyakit untuk dapat hidup dengan lebih nyaman. Bahkan WHO mengatakan CBD aman (tidak beresiko) dan dapat ditolerir oleh tubuh.
THC memiliki efek yang kurang lebih sama dengan CBD namun THC memberikan efek euforia atau high. Selain itu CBD tidak memiliki efek samping yang mengkhawatirkan selain sedikit pusing dan lelah jika dikonsumsi dalam jumlahnya tidak normal, namun disisi lain THC mempunyai banyak efek samping:
- Kehilangan ingatan
- Mulut kering
- Mata merah
- Peningkatan detak jantung
Sementara CBD legal dan bersifat meringankan penyakit, THC disisi lain ilegal (atau dikontrol secara ketat oleh pemerintah) dan sering digunakan untuk ‘bersenang-senang’.
Masalah Dimulai…
2000 orang jatuh sakit dan 49 orang meninggal duniaSeluruh dunia menyalahkan vape.
Dalam usaha untuk tidak membuat ini menyebar, dunia mulai membatasi vape, Amerika mulai membatasi vape, disusul dengan China dan Indonesia. Tokopedia salah satu ecommerce terbesar di Indonesia tidak lagi menampilkan produk vape lewat aplikasi mereka.
Dunia sedang dalam mode panik.
Tapi sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa begitu banyak orang jatuh sakit dan 49 orang meninggal?
THC oil adalah sesuatu yang mahal dan juga ilegal di beberapa negara bagian amerika. Namun ini tidak menghentikan orang untuk mencarinya.
Is THC Legal?
Orang yang mencari THC oil menginginkan THC oil yang murni sehingga efeknya maksimal. THC oil yang murni akan terlihat kental kecoklatan (amber).
THC yang dijual secara legal memiliki kontrol yang baik dan ketat, walaupun ini juga berarti kadar THC yang rendah.
Tentu saja barang black market bermunculan. Produsen ilegal mengklaim bahwa produk mereka murni, padahal mereka yang mencampur THC oil dengan bahan lain sehingga tidak perlu banyak menggunakan THC oil murni, mudahnya oplos.
Tapi konsumen semakin pintar, mereka mengerti bahwa jika botol THC oil dibalik, maka gelembung udara akan naik dengan lambat ke atas karena THC oil yang murni kental. Namun jika THC oil sudah dicampur biasanya kekentalan akan berkurang dan gelembung udara akan cepat naik ke atas.
Mencari pencampur yang terlihat seperti THC oil bukanlah sesuatu yang gampang. Karena pencampur ini tidak boleh menambahkan rasa atau efek lain sehingga pengguna tidak tahu bahwa THC oil mereka sudah dicampur.
Sebuah Rentetan Peristiwa yang Disayangkan
Tahun 2013Northern university melakukan penelitian yang menyimpulkan bahwa Alpha Tocopherol senyawa kimia yang ada di vitamin E dapat membantu fungsi paru, paru seperti asma.
Tahun 2015
Pada tahun 2015, Constance Therapeutic sebuah perusahaan di San Fransico mengajukan paten atas vape pen CBD dengan vitamin E. Menurut Finley sang founder, produk mereka sudah digunakan lebih dari 7 tahun oleh 4000 cusotmer dan tidak pernah ada komplain apapun. CBD vape pen milik mereka ini sudah diuji oleh tim khusus di laboratorium.
Tahun 2018
Pada tahun 2018, Josh Temple yang merupakan aktor hollywood (walaupun tidak terkenal) mendirikan perusahaan See/Be yang menjual Honey Cut, sebuah pengencer.
Dititik ini tidak ada yang mengetahui bahwa dunia akan segera mengalihkan perhatiannya kepada industri vape.
Tidak ada yang tahu persis, namun dugaan kuatnya adalah Josh Temple mencoba meniru paten dari Constance Therapeutic dengan membuat sebuah pengencer yang terbuat dari vitamin E.
Honey Cut pada dasarnya adalah pengencer, seperti PG dan VG. Namun yang membuat Honey Cut berbeda adalah kamu dapat menambahkannya CBD/THC tanpa mengubah kekentalan, rasa dan warna.
Dengan PG dan VG, para produsen hanya dapat menambah 10% ke CBD/THC, lebih dari ini maka akan terlalu encer dan pembeli akan merasa bahwa mereka membeli sesuatu yang tidak murni.
Dengan Honey Cut, mengubah dapat menambah 80% dan kekentalan akan tetap terjaga dan tidak mengubah rasa. Ini akan membawa keuntungan besar bagi para penjual CBD/THC oil. Mereka cukup menambahkan 20% extract CBD/THC oil dan 80% sisanya dengan Honey Cut dan memasang harga yang sama.
Sejak saat ini, Honey Cut meledak dipasaran dan semua penjual CBD/THC illegal menggunakannya untuk digunakan sebagai pengencer.
Honey Cut Bukanlah Barang Berbahaya
Honey Cut sendiri adalah pengencer dan tidak memiliki zat berbahaya di dalamnya. Tidak ada THC atau CBD di dalamnya, hanya sebuah pengencer tawar dan tidak berbau apapun.Terlebih lagi ini dibuat dari vitamin E yang juga bukan barang terlarang atau dikendalikan oleh pemerintah. Lagi pula penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa vitamin E membantu fungsi paru.
Jadi See/Be perusahaan di balik Honey Cut tidak perlu khawatir mengenai apapun. Mereka menjalankan bisnis yang legal dengan barang-barang yang juga legal.
Pengencer vitamin E ini juga digunakan dalam berbagai produk mulai dari lotion tangan sampai dengan vitamin kunyah.
Tapi sang founder Josh Temple sudah mengetahui dari awal bahwa mereka akan menjualnya kepada para produsen CBD/THC.
Masalah besarnya adalah penelitian tentang vitamin E tersebut diuji untuk dikonsumsi dengan cara dimakan, bukan dihirup. Josh Temple mengetahui ini dari awal.
Badai Dimulai
Di pertengahan tahun 2019, badan kesehatan umum di negara bagian illinois dan wisoncisn mengumumkan bahwa mereka menemukan sebuah pola penyakit paru-paru di antara vaper. Ini terjadi setelah begitu banyak orang masuk rumah sakit dan mengaku menggunakan vape.Hal ini memicu CDC (Center for Disease Control) untuk melakukan investigasi lebih lanjut. CDC adalah badan pemerintah milik Amerika Serikat yang bertugas untuk memantau wabah dan mencegah penyebarannya sebelum terjadi.
Seiring investigasi berlanjut, korban mulai berjatuhan. Sekitar 2000 orang jatuh sakit dan 39 diantaranya meninggal, karena penyakit paru-paru yang belum dapat teridentifikasi.
Dibulan November 2019, akhirnya CDC mengeluarkan pernyataan resmi bahwa kesamaan antara para pengguna yang sakit dan meninggal adalah karena mereka membeli produk THC secara ilegal dan di antara produk tersebut terdapat kandungan Vitamin E Acetate yang tinggi.
Namun CDC juga tidak mengambil keputusan tegas bahwa alasan utamanya adalah Vitamin E, sehingga para vaper yang menggunakan PG/VG + Perasa masih masuk ke dalam potensi resiko. Ini diperparah dengan pernyataan beberapa orang yang jatuh sakit, bahwa mereka tidak pernah menyentuh THC/CBD Ilegal.
Dengan begini CDC membuka pintu selebar mungkin bagi para vaper nicotine, pengguna CBD/THC legal, dan illegal untuk masuk ke dalam kategori berbahaya.
Apa yang Vitamin E lakukan ke Paru-Paru?
Belum ada yang tahu persis. Namun vitamin E pada dasarnya adalah sebuah minyak. Ketika dipanaskan maka minyak ini akan menguap dan dihirup masuk ke paru-paru. Ketika sampai di paru-paru dan suhu mulai turun, maka akan mengendap dan kembali ke bentuk awal yaitu minyak.Pada intinya para pengguna THC illegal ini memiliki minyak di paru-paru mereka. Tidak seperti bagian tubuh lain, Paru-paru tidak memiliki mekanisme untuk memecah minyak sehingga minyak ini akan tinggal terus di dalam paru-paru dan mulai menciptakan masalah.
Sampai sini kamu mungkin bertanya, apakah hal yang serupa akan terjadi dengan liquid vape nicotine biasa?
Jawabannya adalah belum ada yang tahu pasti.
Namun beberapa penelitian menunjukkan tanda-tanda yang positif atau setidaknya jauh lebih aman daripada rokok dan juga tentunya Vitamin E Oil.
Salah satunya adalah PG sudah disetujui sebagai bahan air sanitizer, yang artinya akan ada kandungan pg di udara untuk mensterilkan. Tentu saja sebagian kecil dari PG akan terhisap masuk. Dan jika ini sudah disetujui maka PG dapat dianggap aman dalam porsi yang terkontrol.
Selain itu beberapa riset juga mengusulkan untuk menggunakan PG sebagai bahan penghantar obat untuk dihirup walaupun belum ada aplikasinya nyatanya.
Jika kamu pernah membaca PG dipakai untuk obat asma maka kamu harus tahu bahwa itu belum bisa dibuktikan dan entah dari mana pernyataan itu berasal.
Tapi ini semua dilakukan dengan pembatasan jumlah, para vaper tentu saja menggunakan jumlah PG yang lebih banyak dengan pemakaian sehari-hari mereka dan sekali lagi belum ada riset yang konklusif mengenai efek jangka panjang.
Sementara Itu….
Sementara CDC, FDA, dan lembaga kesehatan dunia menyelidiki penyebab sakitnya ribuan orang secara tiba-tiba ini, para pemerintah melakukan tindakan pencegahan menyeluruh, tanpa mempertimbangkan apa yang menjadi penyebab utamanya.Ini dimulai dengan Amerika, ketika presiden Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya akan mengeluarkan larangan vape. Ini kemudian disusul oleh negara-negara lain seperti China dan menciptakan ripple effect termasuk Indonesia.
Tapi sebelum kasus ini dimulai beberapa negara memang sudah melarang vape seperti Singapura dan India. Pertimbangan terbesarnya adalah potensi kesehatan dan menarik anak muda untuk masuk ke dunia nicotine.
Khusus di Amerika, para vaper tidak tinggal diam. Mereka melakukan aksi protes dan juga pendekatan lainnya untuk memberi tahu bahwa ada perbedaan besar antara vape nicotine untuk berhenti rokok dan penggunaan THC ilegal untuk bersenang-senang. Solusi pemerintah dianggap terlalu memukul rata dan menyalahkan pihak (vaper nicotine) yang salah.
Hal ini berimbas kepada perubahan keputusan atau setidaknya penangguhan keputusan pelarangan vape. Mulai dari pelarangan total, pembatasan rasa, sampai pada akhirnya diperbolehkan selama pembuat liquid mendaftarkan diri ke pemerintah supaya teregulasi.
Namun, beberapa negara bagian seperti San Francisco dan New York sudah mengambil keputusan untuk pelarangan penjualan eliquid dengan rasa, namun tidak menyebut apapun mengenai menthol dan rasa tembakau, jadi kemungkinan besar masih dapat beredar dengan dua rasa ini.
China
China mulai memberlakukan pelarangan penjualan vape secara online. Dua ecommerce terbesar mereka juga langsung menurunkan semua produk vape. Vape hanya bisa (untuk sekarang) di beli di toko fisik dengan tujuan mungkin untuk melakukan validasi umur pembeli.Tentu saja ini juga berimbas kepada industry vape china yang memproduksi 90% vape mod/pod di dunia. Industri manufaktur vape di China mulai terpengaruh karena pemerintah juga melarang para penjual untuk memasang iklan digital. Tapi apa dampaknya ini secara jangka panjang masih belum dapat ditebak.
Giliran Indonesia???
Indonesia juga nampaknya sedang menjalani rute yang kurang lebih sama, walaupun telah disahkan oleh pemerintah sebelumnya.Anung Nugrahantono selaku Direktur Jendral pencegahan dan pengendalian penyakit (mirip dengan CDC Amerika) mengatakan bahwa pendirian mereka adalah untuk melarang, bukan membatasi atau mengurangi.
Masa depan vape di Indonesia untuk sekarang terdengar suram, namun hal ini belum diputuskan dan seharusnya melalui diskusi dan juga penelitian lebih mendalam.
Sampailah Kita Ke Titik Ini
Saya senang telah menjadi bagian dari komunitas vape di Indonesia, namun apa yang akan terjadi selanjutnya mungkin dapat merubah secara drastis apa yang kita miliki dan nikmati sekarang.Tidak ada yang tahu bagaimana masa depan vape di Indonesia, tapi yang pasti cerita kita belum selesai…
VapingJKT tidak mendukung CBD dan THC oil karena kedua zat ini dilarang oleh pemerintah Indonesia. Informasi mengenai CBD dan THC di atas diberikan untuk memberikan latar belakang perkembangan kasus.
---
artikel ini ditulis oleh Hendri Salim dipublish di vapingjkt.com